29 Juli 2012

sosiologi ekonomi

SOSIOLOGI EKONOMI
INTRODUKSI
Kekuatan ekonomi tidak terlepas dari dunia sosial.

PAHAM KLASIK/NEO-KLASIK
1.      Merkantilisme Ekonomi
Abad 17-18 di Eropa disebut jaman Merkantilis. Abad 19 ekonomi disebut Ekonomi Politik. Tema pokok merkantilisme :
§         cara meningkatkan kekuasaan negara dengan meningkatkan kekayaan
§         negara menjajah untuk meningkatkan kekayaan dan akumulasi logam mulia
§         kekayaan negara = jumlah uang negara = logam mulia, emas, dan perak negara itu
§         asaznya : jumlah kekayaan dunia tetap, keuntungan satu pihak adalah kerugian bagi pihak lainnya.
2.      Paham Adam Smith
Buku Wealth of Nation tahun 1723-1790.  Temanya :
§         menyangkal akumulasi logam mulia, sebaliknya harus dengan cara memperluas distribusi pasar
§         asaznya : pasar persaingan sempurna = perekonomian mengatur dirinya sendiri
§         doktrin laizzes faire (perdagangan bebas) = negara jangan mengatur, tapi memberikan kekuasaan kepada agen komersial (realokasi kekuasaan bukan absentia kekuasaan, yaitu Negara memberikan setting moral, legal-konstitusional untuk mencegah pengusaha sewenang-wenang).
Pada tahun 1933,  Robinson /Chamberlain : menemukan penyimpangan atas teori persaingan sempurna sbb :
Beberapa agen bergabung mengatur harga dan output (membentuk kartel = harga diambil tidak atas dasar biaya tapi dengan persetujuan diantara agen = bergabungnya analisa ekonomi dan analisa politik. Hal ini menyebabkan munculnya pasar persaingan tak sempurna. Muncul kebijakan anti-trust (hukum negara menentang kartel). Menyebabkan negara kembali kuat dan menjadi seperti merkantilis.
3.    Paham Keynes
John Maynard Keynes (1883-1946) memperbaiki ekonomi klasik dari 2 segi :
Ø      konsep analisa ekonomi yaitu output dan harga dibahas secara aggregat, yaitu tidak hanya perusahaan individual
Ø      mengingkari konsep ekuilibrium, yaitu sumber-sumber ekonomi digunakan seluruhnya dan stabil, namun selalu ada sumber yang tidak digunakan (disekuilibrium).
Pengingkaran Keynes tentang tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga kerja :
Ø      Penghasilan individu, yaitu : Y = C + S, mengingkari = suatu saat kenaikan Y tidak digunakan untuk konsumsi lagi, tapi ditabung semua sehingga ada sumber yang tidak digunakan
Ø      Produksi :  Y = C + I, mengingkari = kenaikan Y tidak selalu digunakan untuk I, tapi lebih ke C. Investasi  tergantung tingkat bunga (i) (bila i tinggi, I rendah) dan marginal efisiensi of capital (laba dari modal). Tingkat bunga = tergantung total cadangan/supply uang dan liquidity preference (lebih suka pegang tunai atau efek)
Ø      Dimensi Politik Pemerintah, yaitu :  Y = C + I + S
Kebijakan pemerataan de-ngan cara meningkatkan  C, maka Y sektor individu naik dan C individu naik karena kelas bawah ekonomi cenderung belanja semua Y (S = 0). Ketika pada tahap C maksimum (ekonomi equilibrium) maka S individu meningkat pesat. Bila tingkat  S individu sudah terlalu tinggi maka ekonomi collapse.
4.      Herbert Spencer (1820-1903)
Temanya : evolusi sosial serupa dengan evolusi biologis, kecil à membesar à mati. Perang sebagai sebab utama, masyarakat homogen menjadi heterogen. Ada 2 tipe masyarakat : masyarakat militer dan masyarakat  industrial. Masyarakat militer terintegrasi dengan kerjasama yang bersifat wajib. Masyarakat industri berintegrasi dengan prinsip kebebasan yang diikat kontrak sementara, integrasi tidak wajib sekedar produk sampingan dari interaksi individu, pengaturan politik tidak perlu karena peta politik terbentuk sendiri.
5.      Emile Durkheim (1858-1917),
bukunya The Division of Labour in Society. Masyarakat dibagi 2 : segmental dan differentiated. Segmental : homogen, pembagian kerja atas dasar jenis kelamin dan usia, integrasi dengan solidaritas mekanis, yaitu setiap tindakan merusak akan dibalas dengan keras, mirip dengan masyarakat militer. Differentiated mirip dengan masyarakat industri Spencer, bedanya : ikatan kontrak diganti dengan solidaritas organis yang langgeng, contoh : pabean, konvensi dagang, hak paten, pemahaman implicit antara agen ekonomi, integrasi tidak sekedar produk sampingan (ada paksaan).
6.      Max Weber (1864-1920)
Pendukung kapitalis sebagai konstruk ideal. Kapitalisme Industri atau Kapitalis Borjuis atau Kapitalisme Tinggi adalah badan produksi, yaitu  pabrik-pabrik dan kantor-kantor. Ditandai 2 faktor : (1)bangkitnya protestania (calvinisme), (2)dukungan birokrasi. Temanya :
§         Buruh tidak memiliki pekerjaannya (sewa-kontrak)
§         Manajer tidak memiliki pekerjanya (anti-budak)
§         Pekerja tidak memiliki alat produksi sendiri
§         Kaum kapitalis seharusnya tidak menguasai semua kesempatan memperoleh laba dari pasar.
PAHAM EKONOMI MODERN
1.   Ekonomi Kesejahteraan
Menerapkan ilmu ekonomi dalam bidang politik untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat. Misalnya, sistem subsidi medis, sistem pola stratifikasi dan corak kehidupannya, pendidikan, pola-pola pajak progresif, dan kebijakan yang menyangkut negara.
2.   Teori Pengambilan Keputusan
Mengidentifikasi kapan perusahaan/organisasi memerlukan informasi, mengubah sasaran, dan mengendalikan konflik internal.
3.   Teori Permainan
Teori permainan matematis mengubah asumsi klasik tentang memaksimumkan keuntungan, meminimumkan kerugian, cara orang lain berperilaku, model perilaku, kondisi menang/kalah, kondisi persaingan, kondisi kerja sama, dll.
4.    Ekonomi Grant
Sejumlah ahli ekonomi yang diketuai Boulding : paham pertukaran 2 arah dalam situasi pasar tidak cukup untuk analisa ekonomi, perlu studi tentang hadiah/pemindahan 1 arah, misalnya : pajak, subsidi, hibah.
5.   Ilmu Ekonomi Radikal
Kecaman kepada ekonomi kapitalis (distribusi kekayaan, militerisme, rasisme) dan ahli ekonomi konvensional atas keterlibatannya dalam kejahatan ini dengan menghidupkan isu-isu politik internasional, biaya eksploitasi ekonomi, ciri-ciri politik, kesenjangan sosial.
6.   Sosiologi Industri
Awalnya di bengkel kerja Hawthorne perusahaan listrik di Chicago menyelidiki efek penerangan, waktu istirahat, dan prestasi kerja. Ternyata faktor fisik ini tidak mempengaruhi moral kerja dan produktivitas. Faktor manusia lebih penting seperti penerimaan status, pimpinan yang sabar, tanggap dll. Inilah yang disebut Human Relations, dasar teori sosiologi industri oleh Elton Mayo dkk.
7.      Sosiologi Radikal
Gerakan protes tahun 1960an. Misinya : ketimpangan, kemiskinan, gender, rasial, perang.
Berger / Luckmann (1966) : kebiasaan muncul di masyarakat karena cara-cara tsb mampu mencapai tujuan yang sama di bidang verbal, intelektual, perilaku, teknik, mekanik dll yang berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia disebut Institusi Sosial. Institusi bukan hanya badan/lembaga.
Ruang Lingkup Sosiologi Ekonomi : struktur sosial dan sistem sosial.
a)   Struktur Sosial adalah konsep untuk menggambarkan pola interaksi yang berulang-ulang. Satuan dasarnya bukan orang tapi aspek interaksinya, yakni : status sosial dan peranan sosial (suami/isteri, produsen/konsumen, buruh/majikan, guru/murid). Status sosial : posisi orang dalam struktur sosial, terkait hak dan kewajiban. Peranan sosial : perilaku yang diharapkan. Dalam struktur sosial ada : nilai-nilai (luhur), norma (aturan pelaksana), sanksi (imbalan/hukuman). Suatu perusahaan disebut institusi bila ada nilai, norma, dan sanksi yang langgeng. Contoh sanksi dalam kelas sosial :
Ø      sanksi ekonomi pembagian keuntungan, rekruitmen, terjadi pada masyarakat maju
Ø      politik : tekanan politik
Ø      sanksi integrative (pengucilan) : terkait kelompok askriptif, terjadi pada masyarakat tradisional
Ø      sanksi nilai : budaya organisasi.
b)  Sistem Sosial
Adalah : bagaimana struktur peranan jabatan dalam perusahaan, struktur peranan keluarga dalam masyarakat, konflik politik yang timbul akibat kegiatan ekonomi, jenis dan hubungan antara kelas sosial, kebijakan negara, konflik buruh dll.
Dalam ekonomi-kebudayaan, terdapat 2 macam pertanyaan :
1.       Evaluational,  seberapa jauh sistem nilai budaya dalam kegiatan ekonomi
2.       Existensional, bagaimana keberadaan ekonomi dalam hakikat masyarakat & hakikat individu?
Max Weber : nilai keagamaan modern mendorong manusia untuk menilai lebih penguasaan atas kehidupan sosial-budaya, khususnya ekonomi. Sedangkan, nilai keagamaan tradisional tidak memberikan dorongan untuk motivasi ekonomi.
Kingsley Davis : kepercayaan-kepercayaan sekuler, khususnya nasionalisme berpengaruh langsung pada maju-mundurnya ekonomi.
Bert F Hozelitz : agama tradisional dan nasionalisme dapat menghambat ekonomi.
Ekonomi dan Kelompok Solidaritas, yaitu keluarga dan kelompok etnis. Keluarga : hubungan sosial atas dasar hubungan biologis perkawinan. Kelompok etnis : warisan sosial-budaya dari generasi ke generasi, warna kulit, daerah asal, agama, dan gabungan faktor itu. Keluarga kecil (ibu-bapak-anak) dan tradisional hidup dari mengejar binatang buruan (makanan). Keluarga extended (ibu-bapak-anak-kakek-nenek-paman-keponakan-dst)  dan modern mengejar pekerjaan. Pada masyarakat petani tradisional : peranan ekonomi atas dasar posisi dalam keluarga (anak/ kakak/dst), tugas ekonomi atas dasar umur. Dalam masyarakat modern : alokasi itu tidak dibatasi. Di Jepang, Irlandia, dll yang berhak atas harta adalah anak lelaki tertua, sehingga yang lebih muda meninggalkan desa. Di Perancis enggan memisahkan urusan keuangan keluarga dengan keuangan perusahaan (firma), penerimaan pegawai bukan atas dasar kemampuan berbisnis, menye-babkan perusahaan tetap kecil dan memperlambat pembangunan.
Talcott Parsons : struktur baru keluarga akibat industrialisasi adalah keluarga kecil/inti lebih efektif daripada extended. Pendapat kedua, keluarga extended tetap hidup meskipun lokasi geografis terpisah.
R Bendix menemukan bahwa dalam proses manajemen, manajer membuat buruh takluk. Disimpulkan, fungsi ideologi adalah untuk melegitimasi dan mempertahankan pengaturan kelembagaan. Dalam hal kelompok etnis, ada fusi antara kelompok etnis dengan kelompok ekonomi. Interaksi antar-anggota lebih banyak daripada antar-kelompok.
Hubungan antara strata sosial dan kehidupan ekonomi. Arthur Combe : hubungan diantara usaha pertanian-pun ada strata.
Joseph Schumpeter sosiologi ekonomi berkaitan dengan konteks institusional ekonomi sedangkan ilmu ekonomi adalah ekonomi itu sendiri.
Alex Inkeles / Peter Rossi : hubungan strata terlihat dalam masyarakat industri. Okupasi yang berhubungan dengan industri mempunyai posisi reputasi yang sama. Okupasi yang tidak berhubungan dengan industri, misalnya ulama, perwira militer dan dokter sangat berbeda dalam prestige diantara masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menekankan identitas stratifikasi atas dasar prestige. Sistem stratifikasi yang betul/normal didasarkan atas askripsi (kekeluargaan, umur, jenis kelamin, suku, ras, lokasi) atau pencapaian prestasi (achievement), Bila masyarakat memegang achievement,  maka masyarakat menekankan pada prestasi. Bila askriptif sangat melembaga, mobilitas cenderung kolektif (misalnya : India dengan sistem kasta). Bila achievement melembaga, maka mobilitas individualistik (misalnya : Amerika). Dimensi achivement menyebabkan penolakan atas "kesejahteraan sosial". Namun, mobilitas lebih erat dengan struktur sosial daripada sistem stratifikasi. Yaitu, pada saat orang mencapai okupasi tertentu dan umur 30 tahun maka mobilitasnya secara individu berakhir dan berganti dengan mobilitas kolektif dengan orang-orang pada posisi sama.
Lipset dan Bendix : bukan ideologi dan kebudayaan yang mempengaruhi mobilitas, tapi struktur okupasi. Contoh : spesialisasi tingkat bawah hilang karena otomatisasi mesin, tetapi spesialisasi tingkat atas (yang butuh keahlian) bertambah. Kenyataan lain : setiap konflik masyarakat di bidang ekonomi, politik, dll, akan membawa konflik antar-etnis. Konflik yang lebih besar bukan karena konflik kepentingan, tapi konflik nilai.

SUMBER DAYA
Sumber ekonomi/faktor produksi :
1.       sumber alam (bahan mentah)
2.       manusia (fisik/mental)
3.       barang modal  (mesin/alat)
4.       kepengusahaan/wiraswasta (oleh Budiono, 1991)
Swedberg : fenomena ekonomi : gejala-gejala cara orang memenuhi kebutuhan hidup mereka atas barang/ jasa yang langka.
Smelser : ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara manusia/masyarakat memilih menggunakan sumber daya untuk memproduksi, untuk distribusi sekarang dan masa depan di antara kelompok orang dalam masyarakat. Tindakan ekonomi didasari 3 kegiatan : a)produksi, b)teknik mengelola, c)distribusi penghasilan. Ketiganya dipengaruhi supply-demand.
Asumsi-asumsi Smelser/Swedberg :
·         rasionalitas dalam analisa ekonomi
·         hubungan ekonomi dan masyarakat terfokus pada jual-beli, pasar, dan ekonomi itu sendiri.
Granovette : fokus perhatian ekonomi = pasar dengan pendekatan jaringan sosial untuk memahami pasar.
Max Weber : sosiologi ekonomi memperhatikan tindakan ekonomi yang memiliki dimensi sosial dan melibatkan makna yang berhubungan dengan kekuasaan.
Richard Swedberg : ada kecenderungan : 1)ekonom memperluas kajian yang digeluti sosiolog, 2)sosiolog memperluas kajian yang digeluti ekonom, 3)muncul perpaduan baru antara ekonomi dan sosiologi.
Damsar : sosiologi ekonomi adalah studi mengenai cara individu/masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya atas barang dan jasa dengan pendekatan sosiologi. Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia, menjelaskan kenyataan/fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat, disiplin ilmu yang menganalisis interaksi individu yang terpolakan, tertarik pada pikiran dan tindakan seseorang sebagai anggota kelompok/masyarakat (bukan individu/Psikologi). Persfektif Sosiologi :
1.       Persfektif Fungsional : (Augus Comte-1898, Herbert Spencer-1898, Talcott Parson-1937, Kingsley Davis-1937, Robert Merton-1957), masyarakat dianalogikan dengan organisme biologis, masing-masing unsur memiliki fungsi khas, anti-individualistis, titik berat perhatian pada kebutuhan sistem bukan kebutuhan individu.
2.       Persfektif Konflik (Karl Marx-1818-1883, C Wright Mills 1956-1959, Lewis Coser-1956, Dahrendorf-1959, Chambliss-1973, Collins-1975), masyarakat bukan impersonal saja tapi pertemuan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan. Keteraturan sosial, moral, norma adalah hasil dari kekuatan kelompok yang berkuasa merupa-kan hasil konflik terus-menerus dan berkala dengan kelompok lain yang ingin berkuasa.
Sistem sosial dilihat dari 2 sudut :
§         Struktur Kelompok, sejumlah individu dalam satu kelompok yang berinteraksi – fokus pada : kolektivitas yang terorganisir
§         Struktur Sosial, interaksi berulang-ulang 2 orang/lebih dengan  melihat status dan peranan – fokus : hubungan antar-peranan.
Levi Strauss (1963) : struktur sosial adalah kumpulan aturan yang membuat masyarakat teratur.
Smelser : ada kondisi strain/ketidakseimbangan antar-individu sehingga sistem sosial tidak pernah terintegrasi sempurna. Tipe Strain :
a)keraguan dalam harapan peranan,  misalnya : peran ibu atau karir
b)konflik antar-peranan
c)perbedaan antara harapan peranan dengan kenyataan masyarakat
d)konflik nilai-nilai.
Dalam Ekonomi : rasionalitas adalah asumsi. Dalam Sosiologi : rasionalitas hanya satu variable. Dalam Sosilogi Ekonomi, ekonomi dianggap salah satu subsistem saja. Sosiologi Ekonomi mencakup :
1.       Fenomena Ekonomi. Holton : yaitu, konsumsi, produksi, produktivitas, inovasi teknologi, pasar, kontrak, uang, tabungan, organisasi ekonomi (bank, koperasi dll), kehidupan tempat kerja, pembagian kerja kelas ekonomi, faktor gender dan et-nik terhadap ekonomi, kekuatan ekonomi dan ideologi ekonomi
2.       Pendekatan Sosiologis. Yaitu : kerangka acuan dan model-model yang digunakan sosiolog untuk menjelaskan fenomena dalam masyarakat. Weber : sosiolog harus bebas nilai.
Fokus Sosiologi Ekonomi : Joseph Schumpeter : kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan variabel sosiologi dalam konteks non-ekonomis.

PRODUKSI
Perangkat teknis proses produksi adalah faktor produksi non-manusia, yaitu sumber alam dan modal (mesin). Dalam proses produksi : tenaga kerja menduduki peran okupasi. Tiga faktor penyebab naiknya produktivitas :
1.       Kemajuan teknologi
2.       Perbaikan kepandaian dan kete-rampilan tenaga kerja
3.       Organisasi perusahaan yang lebih efisien/efektif dan masyarakat yang lebih rasional, misalnya profesionalisme, etos kerja dll.
Naiknya produktivitas menyebabkan naiknya upah. Perbedaan tingkat upah dalam masyarakat disebabkan :
§        perbedaan supply/demand  jenis pekerjaan (misalnya : bidang teknis dan bidang keuangan)
§        corak pekerjaan (misal : kerja kasar dan kerja halus)
§        kmampuan/keahlian/pendidikan
§        pertimbangan non-upah, misal : kedekatan tempat tinggal, lokasi pabrik, dsb
§        mobilitas tenaga kerja akibat supply-demand bidang pekerjaan berubah.
Organisasi formal : berfungsi mem-produksi barang/jasa konsumsi. Ada kecenderungan anggapan semakin banyak organisasi formal makin maju suatu negara. Jenis Organisasi Formal :
a.       firma / CV
b.       PT, UU No. 1/1995
c.       BUMN
d.       Koperasi.
Sebaliknya, organisasi informal semakin banyak = negara belum maju. Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyebutkan ciri-ciri organisasi informal :
a.       mudah dimasuki
b.       berbentuk usaha keluarga
c.       skala operasional kecil
d.       tenaga kerja/teknologi sederhana
e.       pasarnya kompetitif dan tidak diatur.
Castel dan Portes : Organisasi Informal adalah kegiatan ekonomi yang tidak diatur negara, dimana kegiatan yang sama diatur. Ada 3 klasifikasi : ekonomi formal, informal, dan ilegal. Contoh informal :  tukang bakso, semir sepatu, penjaja makanan/jasa dll yang tidak terdaftar sebagai badan usaha. Sering tidak masuk dalam menghitung panda-patan nasional.
Sistem tukar-menukar :
1.       Pertukaran bebas mengambang (free floating system). Pemerintah dan Bank Sentral (BS) hanya sebagai pengamat pasar, tidak ikut.
2.       Mengambang terkendali (mana-ged floating system). Pemerintah & BS ikut jual/beli di pasar
3.       Terkendali penuh (fixed rates system) di tangan Pemerintah & BS dengan cara : a)menetapkan standar, b)intervensi melalui kebijakan/aturan.
Elemen/faktor non-ekonomi di pasar
0.       Politik – Sosial – Budaya
1.       Demografi (kependudukan)
2.       Geografi (bencana alam).
Jenis-Jenis Pasar :
§    Pasar persaingan sempurna : barang homogen, penjual dan pembeli amat banyak sehingga tidak dapat mempengaruhi harga
§    Monopolistik : barang bercorak ragam/heterogen, penjual/pembeli banyak, harga bersaing
§    Monopoli : penjualnya satu
§    Oligopoli : penjualnya sedikit (duopoli : 2 produsen, dsb)
§    Monopsoni : pembelinya satu.

PEMBANGUNAN EKONOMI
Secara konvensional, sosiologi ada 2 tipe : 1)Sosiologi mikro, untuk kelompok-kelompok kecil, 2)sosiologi makro, pola sosial skala besar/masyarakat keseluruhan.
Tonnies : memberi istilah gemeinschaff (komunitas) dan gesellschaft (masyarakat).
Pendekatan fungsionalisme sosial :
a)masyarakat merupakan sistem yang komplek, b)tiap bagian masyarakat eksis dengan fungsi masing-masing, c)ada mekanisme untuk integrasi, yaitu kepercayaan dan nilai yang sama, d)mengarah pada ekuilibrium, harmoni dan stabilitas, e)perubahan sosial (jarang terjadi) membawa konsekuensi yang menguntungkan masyarakat keseluruhan.
Talcott Parsons inti masyarakat adalah jalinan makna, kepercayaan, dan nilai bersama. Perbedaan masyarakat tradisional dan modern :
Ø      Affective vs Effective-neutral, di masyarakat tradisional = terjalin hubungan pribadi dan emosional; masyarakat modern = jalin hubungan netral, tidak langsung, menjaga jarak
Ø      Particularistic vs Universal, Tradisional = berhubungan dengan anggota masyarakat dari kelompok lain hingga ada tanggung jawab bersama. Modern = hubungan antar-masyarakat dari kelompok lain dengan batas norma-norma universal
Ø      Collective vs Achievement, Tradisional = memiliki tanggung jawab kekeluargaan, komunitas, kesukuan. Modern = individualistik
Ø      Ascription vs Achievement, Tradisional = memperhitungkan status bawaan/sifat. Modern = menilai dari prestasi
Ø      Functionaly difuse vs Functionaly specific, Tradisional = fungsi lembaga belum jelas. Modern = jelas.
Teori Modernisasi, adalah :
§         merupakan proses bertahap
§         proses homogenisasi dengan tendensi struktur serupa
§         proses eropanisasi/amerikanisasi
§         tidak dapat mundur
§         perubahan progresif yang diinginkan
§         perlu waktu panjang
§         tekanan pada ketergantungan lembaga sosial
§         Immanent = terus-menerus.
Rostow : proses pembangunan dalam masyarakat merupakan proses yang bergerak dalam suatu garis lurus dari masyarakat terbelakang menuju masyarakat yang maju. Perkembangannya ada 5 tahap :
a)      Masyarakat tradisional, manusia percaya pada kekuatan mistik dan tunduk pada alam, produksi untuk konsumsi, tidak ada investasi
b)      Prakondisi lepas landas, ada usaha meningkatkan tabungan dipakai untuk investasi pada sektor produktif.
c)      Lepas landas, tersingkirnya hambatan-hambatan, tumbuhnya industri manufaktur, muncul elit wiraswasta, munculnya lembaga-lembaga sospol, Tabungan dan Investasi meningkat 5-10%. Pertanian menjadi usaha komersial.
d)      Kedewasaan, 10-20% pendapatan nasional untuk investasi, produksi barang substitusi impor, impor diimbangi ekspor
e)      Jaman konsumsi tinggi, industri memproduksi barang tahan lama, investasi untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial (bukan lagi untuk produksi), investasi untuk meningkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan utama, surplus ekonomi digunakan untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial, pembangunan berkesinambungan.
Menurut Rostow ini terjadi karena ada Wiraswasta. Wiraswasta muncul sebab : 1)ada elit baru yang merasa diingkari haknya untuk mendapat prestige dan kekuasaan, 2)masyarakat tradisional yang lemah dan fleksibel membolehkan dikotomi kekayaan dan kekuasaan.
Kehendak untuk menabung lebih banyak dipengaruhi faktor psikologi dan sosiologi. Besarnya tabungan dipengaruhi international demon-stration effect (meniru negara maju).
Cara pembangunan/investasi :
Ø      Teori usaha perlahan-lahan (Gradualist)
Ø      Teori Big push, dorongan besar, untuk menghilangkan kemiskinan, mamaksimumkan output, konsumsi ditekan, investasi untuk produksi massal.
Asumsi tingkat produksi tergantung jumlah tenaga kerja adalah bila te-naga kerja homogen. Empat langkah perencanaan tenaga kerja :
v      Persediaan/stok masa depan
v      Keseimbangan jumlah dan kebutuhan untuk proses
v      Rekruitmen dan pemberhentian
v      Pengembangan pegawai (diklat).
Kualitas tenaga kerja cirinya : tidak hilang bila dipakai, dijual nilainya makin tinggi. Pada tingkat upah tertentu tidak ada dorongan untuk kerja, melainkan untuk santai-santai. Wiraswasta adalah orang yang mencari cara-cara baru, kombinasi faktor produksi dan proses dengan inovasi. Jenis wiraswasta :
a)      Innovating, pencipta
b)      Inisiatif, yaitu menggunakan cara innovator
c)      Fabian, meniru bila cara itu telah diketahui menguntungkan
d)      Drone, menolak cara itu tapi menggunakan cara lain.
Halangan-halangan inovasi :
·         Ekonomis : keuntungan
·         Sosial-budaya
·         Politik, tekanan elit.
Prinsip agar inovasi berhasil di negara berkembang :
1.       sistem budaya/konsekuensinya
2.       proses perkenalan inovasi ybs
3.       teknik yang cocok
4.       penyesuaian secara gradual
5.       melibatkan tokoh masyarakat.
Pola di negara yang maju :
a)      gatra pengenalan (cognitive) tinggi, masyarakat amat rasional
b)      keanggotaan (membership) rendah, apa yang dapat dikerjakan oleh orang tanpa memandang siapa/koneksitas
c)      substansi, yaitu kontrak-kontrak kerja/hubungan kerja meluas menjadi kerabat.
Hirschman : dalam negara berkembang hubungan ewuh-pakewuh kekerabatan menghalangi inovasi, seringkali ditengahi pemerintah, misalnya : land reform.
Pembangunan seimbang (balance) adalah investasi disebar di semua sektor. Keburukannya : tingkat pendapatan masih rendah sehingga tidak terjadi kemajuan dari ekonomi sub-sisten ke ekonomi modern. Di negara berkembang : Unbalance Growth lebih baik, sehingga cepat dan menciptakan wiraswasta baru. (adil?)
Smelser : modernisasi tidak harus lancar dan harmonis, melibatkan diferensiasi struktural, ketakteraturan, fungsi pecah/lepas menjadi sub-struktur, misalnya keluarga extended menjadi keluarga kecil. Hal ini berujung meningkatkan kapasitas fungsional lembaga, misalnya kantor menjadi yang utama. Kondisi ini membuka paham komunis tumbuh subur.
Tiga masalah pokok :
1.       Teknologi, aplikasinya dalam industri mahal dan sulit
2.       Nilai-nilai, yang mengatur tingkah laku ekonomi, keinginan untuk memaksimumkan untung, naluri kerja keras; tidak ada dalam masyarakat tertutup
3.       Organisasi industri, pertumbuhan tenaga staf lebih cepat dibanding tenaga operasi/kasar
4.       Alokasi investasi, ke sektor pertanian atau industri?

PASAR BEBAS
8 Desember 1994 lahir WTO, mulai operasi 1 Januari 1995. Pesimisme negara berkembang : negara-negara maju menerapkan proteksionisme anti-dumping. Individualisme adalah paham yang berpusat pada manusia sebagai pribadi. Yang terpenting adalah bagaimana individu secara bebas dan kreatif mengembangkan diri dan kepentingannya. Individualisme memandang masyarakat sebagai alat mencapai/memenuhi kebutuhan. Negara berkembang senang dumping dan menyengsarakan rakyat sendiri sebab pengaruh paham individualisme.
Hugo Grotius : manusia memiliki hak individual walaupun memiliki kodrat sebagai makhluk sosial.
Adam Smith : manusia mementingkan diri sendiri, tetapi cenderung bergabung dengan sesama. Ada pengekangan diri rule of justice untuk tidak menyakiti orang dan rule of morality untuk melakukan yang baik terhadap sesama.
J.J. Rousseau : manusia mengadakan kontrak membentuk negara.
Thomas Hobbes : manusia secara alami bebas mandiri namun memiliki kecenderungan untuk beperang (homo homini lupus).
John Locke : hak milik adalah hak asasi seperti hak hidup dan kebebasan.
Jeremy Bentham : Bapak Utilitarianisme = hedonisme psikologis = segala tindakan manusia didorong keinginan mencapai nikmat dan menghindari perasaan yang menyakiti/tidak enak. Pendukung = Cumberland, David Hume, Herbert Spencer, John Stuart Mill. Utilis = berguna/faedah. Utilitarianisme :
1)melahirkan etika teleologis,
2)baik-buruk tindakan dinilai dari kegunaannya (konsekuensilisme),
3)kenikmatan identik dengan kebahagiaan,
4)kegunaannya harus mengenai orang yang terkena akibat tindakan (welfarisme).
Utilitarianisme John S Mill  : "lebih baik menjadi manusia yang tidak puas daripada babi yang puas, lebih baik jadi Sokrates yang tidak puas daripada si-tolol yang puas". Mill meruntuhkan Bentham yang terlalu berpusat pada kenikmatan jasmani. Asosiasi Psikologis, menyatakan kecenderungan manusia untuk nikmatnya bukan egonya sendiri, tapi juga nikmat yang harus dirasakan orang lain. Juga manusia tidak bertindak asal orang lain nikmat (altruis). Ia ingin merasa bahagia dan orang lain bersama-sama. Kritik terhadap Mill : a)terlalu Utopis (ideal/tidak mung-kin direalisasikan), b)menerangkan semua nilai moral dari kenikmatan bukan sisi keadilan.
Vilfredo Pareto : ekonom sosiolog Itali (1848 – 1923). Optimalitas Pa-reto (OP) = keadaan dimana alokasi sumber daya sangat efisien sehingga tidak ada yang merugi. Bila OP gagal maka efisiensi ekonomi gagal = Efisiensi Pareto. Syarat OP :
1.       efisiensi pertukaran
2.       efisiensi penggunaan faktor produksi pada semua produsennya
3.       optimalitas 1) dan 2).
Efisiensi Pareto menjelaskan juga tingkat kesejahteraan umum tanpa monopoli lebih besar daripada dengan monopoli. Karena : bila harga ditentukan produsen (lebih besar dari harga pasar yang seharusnya terjadi),  maka   ada   selisih   (dalam grafik = ruang segitiga). Bagian/ruang yang tidak terpakai/dimanfaatkan pasar. Keuntungan produsen le-bih besar sedangkan konsumen lebih kecil. Dan, ada sisa yang tidak terpakai (disekuilibrium). Kritik kepada  Pareto : bila semua pihak untung pasti ada yang lebih untung daripada lainnya dalam hal meminimalisasi kerugian, tetap akan timbul jurang pendapatan yang besar.
Paul Ormerod : Ilmu ekonomi orthodox telah mati. Contoh : Optimalisasi Pareto terbentur dengan ekonomi pemerataan.
F Quesney, Mirabeu, ARJ Turgot, dan du Pont adalah kaum fisiokrat : menyerukan agar kembali ke tradisional mengenai kekayaan, yaitu pemilik & pengolah tanah adalah produsen sesungguhnya. Negara yang terlalu mencampuri hukum alam dengan mengutamakan perdagangan saja membatasi manusia berarti merusak alam.
Robert Axelrod : The Prisoner Dilemma, pentingnya dialog antar pelaku di pasar untuk memaksimumkan keuntungan/tingkat kesejahteraan umum.
John Nash : ekuilibrium di pasar oligopoli tercipta karena strategi perusahaan dalam menyikapi strategi perusahaan lain (dialog). Ini disebut rasionalitas pasar. Di Oligopoli tercipta pasar Asimetrik : dimana para pelaku tidak mendapat informasi seimbang, sehingga tercipta pasar yang tidak bebas & tidak sehat.
MOBILITAS & EKOLOGI
Migrasi  :
1.       Migrasi permanen, menetap
2.       Sirkuler, sementara.
Commuting = migrasi satu hari, bukan migrasi, tetapi mobilitas (rumah jauh dengan kantor).
Mobilitas intergenerasi = diukur atas posisi individu dibanding posisi bapak dan kakeknya. Mobilitas intra-generasi = diukur dari satu titik ke titik lain dalam karirnya.
Stoufer, 4 faktor mobilitas :
a)      plus-minus daerah asal
b)      plus-minus tujuan
c)      hambatan ke tempat tujuan
d)      motif pribadi.
Keempat itu dibagi 2 :
Ø      faktor pendorong = hilang pekerjaan, tekanan diskriminasi, bencana alam, wabah
Ø      faktor penarik = ikut suami, memperoleh kerja, pendidikan, pengalaman.
Emigrating force : kekuatan penduduk asli karena banjir, kelaparan, bencana. Imigrating force : mobilitas ke daerah/negara lain karena iklim, ekonomi, sos-bud, politik. Perpindahan Kasual : ke desa atau kota tetangga. Perpindahan Temporer : bisnis/dagang. Migrasi dari desa ke kota dipengaruhi :
1.       tinkat industri/ekonomi regional
2.       tekanan lingkungan pedesaan
3.       daya tarik kota
4.       semakin lancar transportasi
5.       peningkatan pendidikan di desa.
Remittances = pendapatan yang dibawa/dikirim ke desa asal. Mobilitas penduduk telah membuat masyarakat desa berpikiran luas, kritis dan dinamis, tetapi juga komersial, konsumtif, dan materialistis.
Ekologi = ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup, hubungan makhluk hidup dengan benda-benda mati di sekitarnya. Ekologi Terapan = bagaimana menerapkan prinsip dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia. UU No.23 th 1997 : "sumber daya (manusia, alam, buatan) adalah unsur lingkungan hidup".
Thomas Robert Malthus :  penduduk yang banyak penyebab kemiskinan karena pertambahan penduduk sesuai deret ukur dan pertambahan makanan sesuai deret hitung.
Komponen sistem Demografik :
  1. Fertilitas (lahir)
  2. Mortalitas (mati)
  3. Mobilitas (pindah).
Sumber daya alam yang dapat pulih = tanah, air, biotis. Yang tidak dapat pulih = barang tambang. Sumber alam penghasil energi = air, matahari, dsb. Penghasil bahan baku = barang tambang. Sumber alam lingkungan hidup = udara, perairan, dst. Teknik pemanfaatan sumber daya : 1)daya guna – hasil guna, 2)tidak mengurangi sumber lain dalam ekosistem (radiasi dsb), 3)ada kemungkinan masa depan, misalnya : energi matahari. Ekosistem :
o        Bahan abiotik : tanah, air, udara, sinar
o        Produsen = makhluk hidup auto-trofik : yang mensintesa makanan dari bahan anorganik
o        Konsumen = makhluk hetero-trofik : membutuhkan makhluk lain untuk sintesa anorganik
o        Pengurai = heterotrofik.
Homestatis adalah kemampuan suatu ekosistem menahan perubahan atau batas daya tahan terhadap polusi dsb. Ekternality economic/benefit = dampak positif industri terhadap lingkungan. Ekternal disekonomic/cost = rugi. Lima  komponen ANDAL :
1.       studi pra-proyek
2.       laporan penilaian = PDL : Per-nyataan Dampak Lingkungan. a)deskripsi awal lingkungan, b)deskripsi proyek, c)alternatif proyek, d)kemungkinan dampak, e)hubungan pemanfaatan lingkungan dan pemeliharaannya, f)rekomendasi
3.       pertimbangan teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan
4.       persetujuan proyek, yakni : jadi, jadi dengan ANDAL, tidak jadi, atau mendesain proyek baru
5.       pemantauan proyek.
Biaya pengendalian pencemaran dapat ditanggung bersama produsen, konsumen, Pemerintah.
Simbiosis manusia-lingkungan :
1.       Manusia dipengaruhi lingkungan = alam mendikte = physis determinis
2.       Manusia mempengaruhi lingkungan, mengubah dan menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan = possibelisme
3.       Saling mempengaruhi
4.       Kebudayaan menjadi perantara hubungan, dengan faktor primer tingkat kebudayaan dan teknologi, sekunder : kondisi alam lingkungan = probilisme
5.       Hubungan yang kompleks = gabungan.
Deteriorisasi terhadap lingkungan = lingkungan sangat merosot sehingga manusia tidak dapat hidup di dalamnya. Holisme = pandangan utuh terhadap lingkungan hidup atau secara sistematik menurut sistemnya. Teknik pengelolaan lingkungan :
1.       hukum minimum = perhatian pada homestatisnya
2.       pendekatan progresif = dikelola dulu faktor yang menjadi masalah pokok.
Yang penting ialah kelompok peminat lingkungan diberi ruang hidup (lebensraum).

KEADILAN MERATA
Usaha pemerataan sejak 1947 oleh Panitia Pemikir Siasat Ekonomi diketuai Bung Hatta.
Hipotesis U, Kuznets, awal pembangunan ditandai dengan makin buruknya pembagian pendapatan, lalu setelah mencapai titik tertentu, pembangunan diikuti dengan pemerata-n. Dengan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan-ketimpangan akan teratasi melalui penetesan hasil-hasil pertumbuhan lapisan atas ke bawah, (trickle down effect), ternyata tidak terjadi, dan kembali ke atas (U).
Schumpeter : pertumbuhan/growth = peningkatan output masyarakat sebab makin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan tanpa harus diikuti perubahan cara-cara dan teknologi produksi.
Delapan jalur pemerataan (equity)  :
Ø      pemerataan kebutuhan pokok
Ø      pendidikan/pelayanan kesehatan
Ø      pembagian pendapatan
Ø      kesempatan kerja
Ø      kesempatan berusaha
Ø      kesempatan berpartisipasi khususnya kaum muda dan wanita
Ø      penyebaran pembangunan
Ø      memperoleh keadilan.
Jenis dan cara equity :
v      pemerataan input (sama)
v      pemerataan proses (standar)
v      pemerataan output (penyebaran hasil).
Sri Bintang Pamungkas : kemiskinan akibat ketidakmampuan me-nguasai asset, asset fisik/non-fisik.
Parsudi Suparlan : kemiskinan = tingkat hidup yang rendah, yaitu kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibanding standar umum yang berlaku. Adanya kecenderungan pendapat ahli ekonomi dunia bahwa kemiskinan adalah akibat distribusi pendapatan yang tidak merata pada proses pembangunan.
Clifford Geertz : Agriculture involution = macam-macam usaha di bidang pertanian hanya supaya dapat menampung tenaga kerja yang menganggur, cermin kemiskinan.
Kemiskinan Struktural : Selo Sumar-djan : kemiskinan yang diderita akibat struktur sosial masyarakat (golongan) itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya juga tersedia bagi mereka. Kemiskinan Struktural (KS) berawal dari pedesaan masuk ke kota-kota. KS diakibatkan :
1.       oleh hal di luar kemampuan seseorang, misalnya : aturan birokrasi (Gans / Baker)
2.       nilai-nilai yang dianut kelompok itu sendiri : apatis, tingkat pendidikan rendah, menyerah pada nasib (Oscar Lewis).
Galdwin : kegagalan pemerintah mengatasi kemiskinan akibat ada anggapan bahwa kebudayaan ke-miskinan cenderung mengekalkan diri (self perpetuating). Maka, kemiskinan struktural adalah : kemiskinan yang tercipta karena struktur sosial masyarakat yang lebih tinggi dengan berbagai cara tidak memberi kesempatan pada segmen di bawah.
Kemiskinan Absolut : akibat tingkat pendapatan kurang untuk memenuhi kebutuhan dasar poverty line (garis batas miskin). Di Indonesia dengan metode Sayogo, sesuai penghasilan yang diterima sebulan. Kemiskinan absolut dilihat dari dimensi ekonomi dan sumber daya manusianya juga.
Oscar Lewis, ciri kemiskinan yang self perpetuating :
·         mortalitas tinggi
·         harapan hidup rendah
·         partisipasi dalam organisasi masyarakat rendah
·         penggunaan fasilitas kota rendah
·         upah rendah
·         keamanan kerja tidak ada
·         persediaan makanan dalam rumah untuk esok tidak ada
·         hidup tanpa rahasia pribadi
·         kekerasan terhadap anak sering
·         kawin dengan konsensus
·         enggan berhubungan dengan medis/kedokteran.

REALITAS
Demografi = Yunani = Demos yang artinya penduduk, Graphum = grafik. Tokoh yang pertama memakai istilah ini = Guilard.
Donald Bogue : demografi adalah studi matematika dan statistik tentang jumlah, komposisi, distribusi penduduk dan perubahannya yang selalu terjadi akibat 5 proses : kelahiran, kematian, perkawin-an, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial. Variabel dasar (vd) demografi = jumlah, komposisi, distribusi penduduk.  Variabel mayor (vm) = kela-hiran, kematian, migrasi. VM ditentukan VD.
Thomas Robert Malthus : 2 postulasi : pangan untuk hidup dan kebutuhan seks = sifatnya tetap. Dalam batas waktu bila tidak ada pengekangan maka terjadi kelaparan. 2 macam pengekangan kebendaan (reifikasi) manusia dalam kehidup-an modern : 1)pengekangan positif = usaha mempertinggi angka kematian, 2)pengekangan preventif = usaha memperkecil kelahiran.
Teori Kependudukan Hukum Alamiah, Michael Thomas Sadler, Herbert Spencer, Corrado Gini, Tomas Doubleday, bahwa ada hukum alam yang membebaskan manusia dari tang-gung jawab atas pengendalian partumbuhan penduduk.
Teori Transisi Demografi, Henry George, Asene Dumont, Carr Saunders, Karl Marx, perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi sosial ekonomi ybs. Tiap masyarakat mengalami tiga fase demografi : 1)kelahiran/kematian tinggi, 2)angka kematian turun, angka kelahiran tinggi, 3)angka kelahiran perlahan-lahan turun sampai ; angka kelahiran/kematian amat rendah.
Distribusi sosial adalah penyebaran penduduk atas karakteristik tertentu, misalnya : umur, ras, kelamin, jenis pekerjaan, pendapatan, status. Fekunditas : kemampuan fisiologis wanita memberikan anak. Wanita dalam kondisi tidak mampu beranak disebut infekunditas, sterilitas, atau infertilitas fisiologis.
CBR = Crude Birth Rate = kelahiran kasar = jumlah kelahiran dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun dikali 1.000. CBR < 20 = rendah. CBR = 20 s.d. 30 = sedang. CBR > 30 = tinggi.
GFR = General Fertility Rate =  angka fertilitas umum = jumlah kelahiran per jumlah wanita usia reproduksi (15-49 th) pada tahun tertentu dikali 1.000, tanpa membedakan umur ibu dan jenis kelamin bayi.
ASFR = Age Specific Fertility Rate = angka fertilitas menurut kelompok umur.
CFR (Completed Fertility Rate) = angka kelahiran komplet = jumlah rata-rata kelahiran anak yang hidup per wanita dari suatu kohor (kelahiran hidup).
Pengukuran angka diatas untuk memudahkan analisa demografi.
Blake / Davis : ada sejumlah variable yang secara langsung berkaitan dengan tahap-tahap reproduksi yang disebut variable antara. Ada 11 :
1.       umur mulai hubungan kelamin
2.       selibat permanen, proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin
3.       periode reproduksi (pernikahan)
4.       abstinensi/berpantang
5.       berpantang terpaksa (sakit, impotensi, pisah ranjang)
6.       frekuensi hubungan seks
7.       kesuburan dan kemandulan
8.       kesuburan/kemandulan sengaja
9.       memakai/tidak kontrasepsi
10.   mortalitas janin
11.   mortalitas janin sengaja digugurkan
CDR = Crude Death Rate (angka Kematian Kasar) jumlah kematian satu tahun dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun di suatu daerah dikali 1.000 CDR = 9 s.d. 13 = rendah CDR = 14 s.d. 18 = sedang. CDR > 19 = tinggi.
ASDR = Age Specific Death Rate = angka kematian menurut umur = angka kematian kelompok umur tertentu.
CSDR (Cause Specific Death Rate) = jumlah kematian menurut sebab tertentu dibagi jumlah penduduk dikali 100.000. IMR (Infant Mortality Rate) = Angka Kematian Bayi = jumlah kematian bayi (0-1 tahun) per jumlah kelahiran hidup pd daerah itu di saat itu dikali 1.000.
Thomlinson (1976) : studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian secara komprehensif, khusus yang menyebabkan angka kematian menurun, yaitu :
1.       Industrialisasi
2.       Pertanian yang maju
3.       Transportasi membaik
4.       Reformasi Sosial
5.       kemampuan mengontrol temperatur dan humaditas
6.       perbaikan sistem sanitasi
7.       perubahan hygiene pribadi
8.       perkembangan Aseptic / Antiseptic
9.       Immunologi
10.   Adaptasi/resistensi dari penyakit.
Peranan Sosial = suatu tindakan/tingkah laku individu yang memerankan kedudukan tertentu yang khas ketika berhadapan dengan individu dalam kedudukan lain. Misalnya : peranan sosial dalam membantu korban bencana alam. Kontrol Sosial terhadap kesuburan = kontrol masyarakat terhadap masa produktif seseorang. Tujuan Program KB :
1.       pengendali pertumbuhan penduduk
2.       pemeliharaan dan pendidikan anak lebih baik
3.       pemeliharaan kesehatan ibu / anak.
KB alamiah adalah teknik perencanaan kehamilan menurut irama kesuburan. KB buatan = dengan kontrasepsi atau pencegahan pembuahan.
Michael Todaro (1978), pembangunan adalah proses yang multi dimensional yang melibatkan perubahan besar struktur sosial, sikap mental yang melembaga, dan lembaga-lembaga nasional termasuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut dengan tujuan akhir peningkatan mutu manusia/penduduk (Human Quality). HDI (Human Development Index) = indeks pembangunan manusia :
a)      Life Expectation
b)      Pendidikan, angka melek  huruf, SD, SMP, SMA
c)      Standar hidup, diukur dengan GDP (Gross domestic product).
PQLI (Physical Quality of Life Index) = indeks kualitas hidup :
1.       angka kematian bayi
2.       life expectation
3.       angka melek huruf.
C Wright Mills : buku Sociological Imagination, masyarakat terbagi 2 = elite dan non-elite. Elite berkuasa membuat trend, menyebabkan terjadi penyeragaman kebutuhan dalam masyarakat. Krisis Frankfurt :  akibat penyeragaman hidup manusia dalam sebuah pola seragam dan ketergantungan non-elite kepada elite dalam pemenuhan kebutuhan.


Tidak ada komentar: