SOSIOLOGI EKONOMI
INTRODUKSI
Kekuatan
ekonomi tidak terlepas dari dunia sosial.
1. Merkantilisme Ekonomi
Abad
17-18 di Eropa disebut jaman Merkantilis. Abad 19 ekonomi disebut Ekonomi
Politik. Tema pokok merkantilisme :
§ cara meningkatkan kekuasaan negara dengan meningkatkan
kekayaan
§ negara menjajah untuk meningkatkan kekayaan dan akumulasi
logam mulia
§ kekayaan negara = jumlah uang negara = logam mulia, emas,
dan perak negara itu
§ asaznya : jumlah kekayaan dunia tetap, keuntungan satu pihak
adalah kerugian bagi pihak lainnya.
2. Paham Adam Smith
Buku
Wealth of Nation tahun 1723-1790. Temanya :
§ menyangkal akumulasi logam mulia, sebaliknya harus dengan
cara memperluas distribusi pasar
§ asaznya : pasar persaingan sempurna = perekonomian mengatur
dirinya sendiri
§ doktrin laizzes faire (perdagangan bebas) = negara
jangan mengatur, tapi memberikan kekuasaan kepada agen komersial
(realokasi kekuasaan bukan absentia kekuasaan, yaitu Negara memberikan
setting moral, legal-konstitusional untuk mencegah pengusaha sewenang-wenang).
Pada
tahun 1933, Robinson /Chamberlain : menemukan
penyimpangan atas teori persaingan sempurna sbb :
Beberapa
agen bergabung mengatur harga dan output (membentuk kartel = harga diambil
tidak atas dasar biaya tapi dengan persetujuan diantara agen = bergabungnya
analisa ekonomi dan analisa politik. Hal ini menyebabkan munculnya pasar
persaingan tak sempurna. Muncul kebijakan anti-trust (hukum negara
menentang kartel). Menyebabkan negara kembali kuat dan menjadi seperti
merkantilis.
3.
Paham Keynes
John
Maynard Keynes (1883-1946) memperbaiki ekonomi
klasik dari 2 segi :
Ø konsep
analisa ekonomi yaitu output dan harga dibahas secara aggregat,
yaitu tidak hanya perusahaan individual
Ø mengingkari
konsep ekuilibrium, yaitu sumber-sumber ekonomi digunakan seluruhnya dan
stabil, namun selalu ada sumber yang tidak digunakan (disekuilibrium).
Pengingkaran
Keynes tentang tingkat pendapatan dan penyerapan tenaga kerja :
Ø Penghasilan
individu, yaitu : Y = C + S, mengingkari = suatu saat kenaikan Y tidak
digunakan untuk konsumsi lagi, tapi ditabung semua sehingga ada sumber yang
tidak digunakan
Ø Produksi
: Y = C + I, mengingkari = kenaikan Y tidak selalu digunakan untuk
I, tapi lebih ke C. Investasi tergantung tingkat bunga (i) (bila i
tinggi, I rendah) dan marginal efisiensi of capital (laba dari modal).
Tingkat bunga = tergantung total cadangan/supply uang dan liquidity
preference (lebih suka pegang tunai atau efek)
Ø Dimensi
Politik Pemerintah, yaitu : Y = C + I + S
Kebijakan
pemerataan de-ngan cara meningkatkan C, maka Y sektor individu naik dan C
individu naik karena kelas bawah ekonomi cenderung belanja semua Y (S = 0).
Ketika pada tahap C maksimum (ekonomi equilibrium) maka S
individu meningkat pesat. Bila tingkat S individu sudah terlalu
tinggi maka ekonomi collapse.
4. Herbert Spencer (1820-1903)
Temanya
: evolusi sosial serupa dengan evolusi biologis, kecil à
membesar à mati. Perang sebagai sebab utama, masyarakat homogen
menjadi heterogen. Ada 2 tipe masyarakat : masyarakat militer dan
masyarakat industrial. Masyarakat militer terintegrasi dengan kerjasama
yang bersifat wajib. Masyarakat industri berintegrasi dengan prinsip kebebasan
yang diikat kontrak sementara, integrasi tidak wajib sekedar produk sampingan
dari interaksi individu, pengaturan politik tidak perlu karena peta politik
terbentuk sendiri.
5. Emile Durkheim (1858-1917),
bukunya
The Division of Labour in Society. Masyarakat dibagi 2 : segmental dan
differentiated. Segmental : homogen, pembagian kerja atas dasar
jenis kelamin dan usia, integrasi dengan solidaritas mekanis, yaitu
setiap tindakan merusak akan dibalas dengan keras, mirip dengan masyarakat
militer. Differentiated mirip dengan masyarakat industri Spencer,
bedanya : ikatan kontrak diganti dengan solidaritas organis yang
langgeng, contoh : pabean, konvensi dagang, hak paten, pemahaman implicit
antara agen ekonomi, integrasi tidak sekedar produk sampingan (ada paksaan).
6. Max Weber (1864-1920)
Pendukung
kapitalis sebagai konstruk ideal. Kapitalisme Industri atau Kapitalis Borjuis
atau Kapitalisme Tinggi adalah badan produksi, yaitu pabrik-pabrik dan
kantor-kantor. Ditandai 2 faktor : (1)bangkitnya protestania (calvinisme),
(2)dukungan birokrasi. Temanya :
§ Buruh tidak memiliki pekerjaannya (sewa-kontrak)
§ Manajer tidak memiliki pekerjanya (anti-budak)
§ Pekerja tidak memiliki alat produksi sendiri
§ Kaum kapitalis seharusnya tidak menguasai semua kesempatan
memperoleh laba dari pasar.
PAHAM
EKONOMI MODERN
1.
Ekonomi Kesejahteraan
Menerapkan
ilmu ekonomi dalam bidang politik untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan
masyarakat. Misalnya, sistem subsidi medis, sistem pola stratifikasi dan corak
kehidupannya, pendidikan, pola-pola pajak progresif, dan kebijakan yang
menyangkut negara.
2. Teori Pengambilan
Keputusan
Mengidentifikasi
kapan perusahaan/organisasi memerlukan informasi, mengubah sasaran, dan
mengendalikan konflik internal.
3.
Teori Permainan
Teori
permainan matematis mengubah asumsi klasik tentang memaksimumkan keuntungan,
meminimumkan kerugian, cara orang lain berperilaku, model perilaku, kondisi
menang/kalah, kondisi persaingan, kondisi kerja sama, dll.
4.
Ekonomi Grant
Sejumlah
ahli ekonomi yang diketuai Boulding : paham pertukaran 2 arah dalam
situasi pasar tidak cukup untuk analisa ekonomi, perlu studi tentang
hadiah/pemindahan 1 arah, misalnya : pajak, subsidi, hibah.
5.
Ilmu Ekonomi Radikal
Kecaman
kepada ekonomi kapitalis (distribusi kekayaan, militerisme, rasisme) dan ahli
ekonomi konvensional atas keterlibatannya dalam kejahatan ini dengan menghidupkan
isu-isu politik internasional, biaya eksploitasi ekonomi, ciri-ciri politik,
kesenjangan sosial.
6.
Sosiologi Industri
Awalnya di
bengkel kerja Hawthorne perusahaan listrik di Chicago menyelidiki efek
penerangan, waktu istirahat, dan prestasi kerja. Ternyata faktor fisik ini
tidak mempengaruhi moral kerja dan produktivitas. Faktor manusia lebih penting
seperti penerimaan status, pimpinan yang sabar, tanggap dll. Inilah yang
disebut Human Relations, dasar teori sosiologi industri oleh Elton
Mayo dkk.
7. Sosiologi Radikal
Berger /
Luckmann (1966) : kebiasaan muncul di
masyarakat karena cara-cara tsb mampu mencapai tujuan yang sama di bidang
verbal, intelektual, perilaku, teknik, mekanik dll yang berhubungan dengan
kebutuhan pokok manusia disebut Institusi Sosial. Institusi bukan hanya
badan/lembaga.
a)
Struktur Sosial adalah konsep untuk menggambarkan
pola interaksi yang berulang-ulang. Satuan dasarnya bukan orang tapi aspek
interaksinya, yakni : status sosial dan peranan sosial
(suami/isteri, produsen/konsumen, buruh/majikan, guru/murid). Status sosial :
posisi orang dalam struktur sosial, terkait hak dan kewajiban. Peranan sosial :
perilaku yang diharapkan. Dalam struktur sosial ada : nilai-nilai
(luhur), norma (aturan pelaksana), sanksi (imbalan/hukuman).
Suatu perusahaan disebut institusi bila ada nilai, norma, dan sanksi yang
langgeng. Contoh sanksi dalam kelas sosial :
Ø sanksi
ekonomi pembagian keuntungan, rekruitmen, terjadi pada masyarakat maju
Ø politik
: tekanan politik
Ø sanksi
integrative (pengucilan) : terkait kelompok askriptif, terjadi pada masyarakat
tradisional
Ø sanksi
nilai : budaya organisasi.
b)
Sistem Sosial
Adalah
: bagaimana struktur peranan jabatan dalam perusahaan, struktur peranan
keluarga dalam masyarakat, konflik politik yang timbul akibat kegiatan ekonomi,
jenis dan hubungan antara kelas sosial, kebijakan negara, konflik buruh dll.
Dalam
ekonomi-kebudayaan, terdapat 2 macam pertanyaan :
1.
Evaluational, seberapa jauh sistem nilai budaya dalam kegiatan
ekonomi
2.
Existensional, bagaimana keberadaan ekonomi dalam hakikat masyarakat &
hakikat individu?
Max Weber : nilai keagamaan modern mendorong manusia untuk menilai
lebih penguasaan atas kehidupan sosial-budaya, khususnya ekonomi. Sedangkan,
nilai keagamaan tradisional tidak memberikan dorongan untuk motivasi ekonomi.
Kingsley
Davis : kepercayaan-kepercayaan sekuler,
khususnya nasionalisme berpengaruh langsung pada maju-mundurnya ekonomi.
Bert F
Hozelitz : agama tradisional dan nasionalisme
dapat menghambat ekonomi.
Ekonomi
dan Kelompok Solidaritas, yaitu keluarga dan kelompok etnis. Keluarga :
hubungan sosial atas dasar hubungan biologis perkawinan. Kelompok etnis :
warisan sosial-budaya dari generasi ke generasi, warna kulit, daerah asal,
agama, dan gabungan faktor itu. Keluarga kecil (ibu-bapak-anak) dan tradisional
hidup dari mengejar binatang buruan (makanan). Keluarga extended (ibu-bapak-anak-kakek-nenek-paman-keponakan-dst)
dan modern mengejar pekerjaan. Pada masyarakat petani tradisional : peranan
ekonomi atas dasar posisi dalam keluarga (anak/ kakak/dst), tugas ekonomi atas
dasar umur. Dalam masyarakat modern : alokasi itu tidak dibatasi. Di Jepang,
Irlandia, dll yang berhak atas harta adalah anak lelaki tertua, sehingga yang
lebih muda meninggalkan desa. Di Perancis enggan memisahkan urusan keuangan keluarga
dengan keuangan perusahaan (firma), penerimaan pegawai bukan atas dasar
kemampuan berbisnis, menye-babkan perusahaan tetap kecil dan memperlambat
pembangunan.
Talcott
Parsons : struktur baru keluarga akibat
industrialisasi adalah keluarga kecil/inti lebih efektif daripada extended.
Pendapat kedua, keluarga extended tetap hidup meskipun lokasi geografis
terpisah.
R Bendix menemukan bahwa dalam proses
manajemen, manajer membuat buruh takluk. Disimpulkan, fungsi ideologi adalah
untuk melegitimasi dan mempertahankan pengaturan kelembagaan. Dalam hal
kelompok etnis, ada fusi antara kelompok etnis dengan kelompok ekonomi.
Interaksi antar-anggota lebih banyak daripada antar-kelompok.
Hubungan
antara strata sosial dan kehidupan ekonomi.
Arthur Combe : hubungan diantara usaha pertanian-pun ada strata.
Joseph
Schumpeter sosiologi ekonomi berkaitan dengan
konteks institusional ekonomi sedangkan ilmu ekonomi adalah ekonomi itu
sendiri.
Alex
Inkeles / Peter Rossi : hubungan strata terlihat dalam
masyarakat industri. Okupasi yang berhubungan dengan industri mempunyai posisi
reputasi yang sama. Okupasi yang tidak berhubungan dengan industri, misalnya
ulama, perwira militer dan dokter sangat berbeda dalam prestige diantara
masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menekankan identitas
stratifikasi atas dasar prestige. Sistem stratifikasi yang betul/normal
didasarkan atas askripsi (kekeluargaan, umur, jenis kelamin, suku, ras,
lokasi) atau pencapaian prestasi (achievement), Bila
masyarakat memegang achievement, maka masyarakat menekankan pada
prestasi. Bila askriptif sangat melembaga, mobilitas cenderung kolektif
(misalnya : India dengan sistem kasta). Bila achievement melembaga, maka
mobilitas individualistik (misalnya : Amerika). Dimensi achivement
menyebabkan penolakan atas "kesejahteraan sosial". Namun, mobilitas
lebih erat dengan struktur sosial daripada sistem stratifikasi. Yaitu, pada
saat orang mencapai okupasi tertentu dan umur 30 tahun maka mobilitasnya secara
individu berakhir dan berganti dengan mobilitas kolektif dengan orang-orang
pada posisi sama.
Lipset dan Bendix : bukan ideologi dan kebudayaan yang
mempengaruhi mobilitas, tapi struktur okupasi. Contoh : spesialisasi tingkat
bawah hilang karena otomatisasi mesin, tetapi spesialisasi tingkat atas (yang
butuh keahlian) bertambah. Kenyataan lain : setiap konflik masyarakat di bidang
ekonomi, politik, dll, akan membawa konflik antar-etnis. Konflik yang lebih
besar bukan karena konflik kepentingan, tapi konflik nilai.
SUMBER
DAYA
Sumber
ekonomi/faktor produksi :
1.
sumber alam (bahan mentah)
2.
manusia (fisik/mental)
3.
barang modal (mesin/alat)
4.
kepengusahaan/wiraswasta (oleh
Budiono, 1991)
Swedberg : fenomena ekonomi : gejala-gejala cara orang
memenuhi kebutuhan hidup mereka atas barang/ jasa yang langka.
Smelser : ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara
manusia/masyarakat memilih menggunakan sumber daya untuk memproduksi, untuk
distribusi sekarang dan masa depan di antara kelompok orang dalam masyarakat.
Tindakan ekonomi didasari 3 kegiatan : a)produksi, b)teknik mengelola,
c)distribusi penghasilan. Ketiganya dipengaruhi supply-demand.
Asumsi-asumsi
Smelser/Swedberg :
·
rasionalitas dalam analisa ekonomi
·
hubungan ekonomi dan masyarakat
terfokus pada jual-beli, pasar, dan ekonomi itu sendiri.
Granovette
: fokus perhatian ekonomi = pasar
dengan pendekatan jaringan sosial untuk memahami pasar.
Max Weber : sosiologi ekonomi memperhatikan tindakan ekonomi yang
memiliki dimensi sosial dan melibatkan makna yang berhubungan dengan kekuasaan.
Richard
Swedberg : ada kecenderungan :
1)ekonom memperluas kajian yang digeluti sosiolog, 2)sosiolog memperluas kajian
yang digeluti ekonom, 3)muncul perpaduan baru antara ekonomi dan sosiologi.
Damsar : sosiologi ekonomi adalah studi mengenai cara
individu/masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya atas barang dan jasa dengan
pendekatan sosiologi. Sosiologi adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial
manusia, menjelaskan kenyataan/fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat,
disiplin ilmu yang menganalisis interaksi individu yang terpolakan, tertarik
pada pikiran dan tindakan seseorang sebagai anggota kelompok/masyarakat (bukan
individu/Psikologi). Persfektif Sosiologi :
1.
Persfektif Fungsional : (Augus
Comte-1898, Herbert Spencer-1898, Talcott Parson-1937, Kingsley Davis-1937,
Robert Merton-1957), masyarakat dianalogikan dengan organisme biologis,
masing-masing unsur memiliki fungsi khas, anti-individualistis, titik berat
perhatian pada kebutuhan sistem bukan kebutuhan individu.
2.
Persfektif Konflik (Karl Marx-1818-1883,
C Wright Mills 1956-1959, Lewis Coser-1956, Dahrendorf-1959,
Chambliss-1973, Collins-1975), masyarakat bukan impersonal
saja tapi pertemuan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan. Keteraturan
sosial, moral, norma adalah hasil dari kekuatan kelompok yang berkuasa
merupa-kan hasil konflik terus-menerus dan berkala dengan kelompok lain yang
ingin berkuasa.
Sistem
sosial dilihat dari 2 sudut :
§ Struktur Kelompok, sejumlah individu dalam satu kelompok
yang berinteraksi – fokus pada : kolektivitas yang terorganisir
§ Struktur Sosial, interaksi berulang-ulang 2 orang/lebih
dengan melihat status dan peranan – fokus : hubungan antar-peranan.
Levi
Strauss (1963) : struktur sosial adalah kumpulan
aturan yang membuat masyarakat teratur.
Smelser : ada kondisi strain/ketidakseimbangan
antar-individu sehingga sistem sosial tidak pernah terintegrasi sempurna. Tipe Strain
:
a)keraguan
dalam harapan peranan, misalnya : peran ibu atau karir
b)konflik
antar-peranan
c)perbedaan
antara harapan peranan dengan kenyataan masyarakat
d)konflik
nilai-nilai.
Dalam
Ekonomi : rasionalitas adalah asumsi. Dalam Sosiologi : rasionalitas hanya satu
variable. Dalam Sosilogi Ekonomi, ekonomi dianggap salah satu subsistem saja.
Sosiologi Ekonomi mencakup :
1.
Fenomena Ekonomi. Holton :
yaitu, konsumsi, produksi, produktivitas, inovasi teknologi, pasar, kontrak,
uang, tabungan, organisasi ekonomi (bank, koperasi dll), kehidupan tempat
kerja, pembagian kerja kelas ekonomi, faktor gender dan et-nik terhadap
ekonomi, kekuatan ekonomi dan ideologi ekonomi
2.
Pendekatan Sosiologis. Yaitu :
kerangka acuan dan model-model yang digunakan sosiolog untuk menjelaskan
fenomena dalam masyarakat. Weber : sosiolog harus bebas nilai.
Fokus
Sosiologi Ekonomi : Joseph Schumpeter : kegiatan ekonomi yang
berhubungan dengan variabel sosiologi dalam konteks non-ekonomis.
PRODUKSI
Perangkat teknis
proses produksi adalah faktor produksi non-manusia, yaitu sumber alam dan modal
(mesin). Dalam proses produksi : tenaga kerja menduduki peran okupasi. Tiga
faktor penyebab naiknya produktivitas :
1.
Kemajuan teknologi
2.
Perbaikan kepandaian dan
kete-rampilan tenaga kerja
3.
Organisasi perusahaan yang lebih
efisien/efektif dan masyarakat yang lebih rasional, misalnya profesionalisme,
etos kerja dll.
Naiknya
produktivitas menyebabkan naiknya upah. Perbedaan tingkat upah dalam masyarakat
disebabkan :
§ perbedaan supply/demand jenis pekerjaan
(misalnya : bidang teknis dan bidang keuangan)
§ corak pekerjaan (misal : kerja kasar dan kerja halus)
§ kmampuan/keahlian/pendidikan
§ pertimbangan non-upah, misal : kedekatan tempat tinggal,
lokasi pabrik, dsb
§ mobilitas tenaga kerja akibat supply-demand bidang
pekerjaan berubah.
Organisasi
formal : berfungsi mem-produksi barang/jasa konsumsi. Ada kecenderungan
anggapan semakin banyak organisasi formal makin maju suatu negara. Jenis
Organisasi Formal :
a.
firma / CV
b.
PT, UU No. 1/1995
c.
BUMN
d.
Koperasi.
Sebaliknya,
organisasi informal semakin banyak = negara belum maju. Organisasi Buruh
Internasional (ILO) menyebutkan ciri-ciri organisasi informal :
a.
mudah dimasuki
b.
berbentuk usaha keluarga
c.
skala operasional kecil
d.
tenaga kerja/teknologi sederhana
e.
pasarnya kompetitif dan tidak
diatur.
Castel dan
Portes : Organisasi Informal adalah
kegiatan ekonomi yang tidak diatur negara, dimana kegiatan yang sama diatur.
Ada 3 klasifikasi : ekonomi formal, informal, dan ilegal. Contoh informal
: tukang bakso, semir sepatu, penjaja makanan/jasa dll yang tidak
terdaftar sebagai badan usaha. Sering tidak masuk dalam menghitung panda-patan
nasional.
Sistem
tukar-menukar :
1.
Pertukaran bebas mengambang (free
floating system). Pemerintah dan Bank Sentral (BS) hanya sebagai pengamat
pasar, tidak ikut.
2.
Mengambang terkendali (mana-ged
floating system). Pemerintah & BS ikut jual/beli di pasar
3.
Terkendali penuh (fixed rates
system) di tangan Pemerintah & BS dengan cara : a)menetapkan standar,
b)intervensi melalui kebijakan/aturan.
Elemen/faktor
non-ekonomi di pasar
0.
Politik – Sosial – Budaya
1.
Demografi (kependudukan)
2.
Geografi (bencana alam).
Jenis-Jenis
Pasar :
§ Pasar
persaingan sempurna : barang homogen, penjual dan pembeli amat banyak sehingga
tidak dapat mempengaruhi harga
§ Monopolistik
: barang bercorak ragam/heterogen, penjual/pembeli banyak, harga bersaing
§ Monopoli :
penjualnya satu
§ Oligopoli
: penjualnya sedikit (duopoli : 2 produsen, dsb)
§ Monopsoni
: pembelinya satu.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Secara
konvensional, sosiologi ada 2 tipe : 1)Sosiologi mikro, untuk kelompok-kelompok
kecil, 2)sosiologi makro, pola sosial skala besar/masyarakat keseluruhan.
Tonnies : memberi istilah gemeinschaff (komunitas) dan
gesellschaft (masyarakat).
Pendekatan
fungsionalisme sosial :
a)masyarakat
merupakan sistem yang komplek, b)tiap bagian masyarakat eksis dengan fungsi
masing-masing, c)ada mekanisme untuk integrasi, yaitu kepercayaan dan nilai
yang sama, d)mengarah pada ekuilibrium, harmoni dan stabilitas, e)perubahan
sosial (jarang terjadi) membawa konsekuensi yang menguntungkan masyarakat
keseluruhan.
Talcott
Parsons inti masyarakat adalah jalinan
makna, kepercayaan, dan nilai bersama. Perbedaan masyarakat tradisional dan
modern :
Ø Affective
vs Effective-neutral, di masyarakat tradisional =
terjalin hubungan pribadi dan emosional; masyarakat modern = jalin hubungan
netral, tidak langsung, menjaga jarak
Ø Particularistic
vs Universal, Tradisional = berhubungan dengan
anggota masyarakat dari kelompok lain hingga ada tanggung jawab bersama. Modern
= hubungan antar-masyarakat dari kelompok lain dengan batas norma-norma
universal
Ø Collective
vs Achievement, Tradisional = memiliki tanggung
jawab kekeluargaan, komunitas, kesukuan. Modern = individualistik
Ø Ascription
vs Achievement, Tradisional = memperhitungkan
status bawaan/sifat. Modern = menilai dari prestasi
Ø Functionaly
difuse vs Functionaly specific, Tradisional
= fungsi lembaga belum jelas. Modern = jelas.
Teori
Modernisasi, adalah :
§ merupakan proses bertahap
§ proses homogenisasi dengan tendensi struktur serupa
§ proses eropanisasi/amerikanisasi
§ tidak dapat mundur
§ perubahan progresif yang diinginkan
§ perlu waktu panjang
§ tekanan pada ketergantungan lembaga sosial
§ Immanent = terus-menerus.
Rostow : proses pembangunan dalam masyarakat merupakan proses yang
bergerak dalam suatu garis lurus dari masyarakat terbelakang menuju masyarakat
yang maju. Perkembangannya ada 5 tahap :
a) Masyarakat tradisional, manusia percaya pada kekuatan mistik
dan tunduk pada alam, produksi untuk konsumsi, tidak ada investasi
b) Prakondisi lepas landas, ada usaha meningkatkan tabungan
dipakai untuk investasi pada sektor produktif.
c) Lepas landas, tersingkirnya hambatan-hambatan, tumbuhnya
industri manufaktur, muncul elit wiraswasta, munculnya lembaga-lembaga sospol,
Tabungan dan Investasi meningkat 5-10%. Pertanian menjadi usaha komersial.
d) Kedewasaan, 10-20% pendapatan nasional untuk investasi,
produksi barang substitusi impor, impor diimbangi ekspor
e) Jaman konsumsi tinggi, industri memproduksi barang tahan
lama, investasi untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial (bukan lagi untuk
produksi), investasi untuk meningkatkan produksi tidak lagi menjadi tujuan
utama, surplus ekonomi digunakan untuk kesejahteraan sosial dan dana sosial,
pembangunan berkesinambungan.
Menurut Rostow
ini terjadi karena ada Wiraswasta. Wiraswasta muncul sebab : 1)ada elit baru yang
merasa diingkari haknya untuk mendapat prestige dan kekuasaan, 2)masyarakat
tradisional yang lemah dan fleksibel membolehkan dikotomi kekayaan dan
kekuasaan.
Kehendak
untuk menabung lebih banyak dipengaruhi faktor psikologi dan sosiologi. Besarnya
tabungan dipengaruhi international demon-stration effect (meniru negara
maju).
Cara
pembangunan/investasi :
Ø Teori
usaha perlahan-lahan (Gradualist)
Ø Teori
Big push, dorongan besar, untuk menghilangkan kemiskinan, mamaksimumkan
output, konsumsi ditekan, investasi untuk produksi massal.
Asumsi
tingkat produksi tergantung jumlah tenaga kerja adalah bila te-naga kerja homogen.
Empat langkah perencanaan tenaga kerja :
v Persediaan/stok
masa depan
v Keseimbangan
jumlah dan kebutuhan untuk proses
v Rekruitmen
dan pemberhentian
v Pengembangan
pegawai (diklat).
Kualitas
tenaga kerja cirinya : tidak hilang bila dipakai, dijual nilainya makin tinggi.
Pada tingkat upah tertentu tidak ada dorongan untuk kerja, melainkan untuk
santai-santai. Wiraswasta adalah orang yang mencari cara-cara baru, kombinasi
faktor produksi dan proses dengan inovasi. Jenis wiraswasta :
a) Innovating, pencipta
b) Inisiatif, yaitu
menggunakan cara innovator
c) Fabian, meniru bila cara itu telah diketahui
menguntungkan
d) Drone, menolak cara itu tapi menggunakan
cara lain.
Halangan-halangan
inovasi :
·
Ekonomis : keuntungan
·
Sosial-budaya
·
Politik, tekanan elit.
Prinsip
agar inovasi berhasil di negara berkembang :
1.
sistem budaya/konsekuensinya
2.
proses perkenalan inovasi ybs
3.
teknik yang cocok
4.
penyesuaian secara gradual
5.
melibatkan tokoh masyarakat.
Pola di
negara yang maju :
a) gatra pengenalan (cognitive) tinggi, masyarakat amat
rasional
b) keanggotaan (membership) rendah, apa yang dapat
dikerjakan oleh orang tanpa memandang siapa/koneksitas
c) substansi, yaitu kontrak-kontrak kerja/hubungan kerja meluas
menjadi kerabat.
Hirschman : dalam negara berkembang hubungan ewuh-pakewuh kekerabatan
menghalangi inovasi, seringkali ditengahi pemerintah, misalnya : land reform.
Pembangunan seimbang (balance) adalah investasi
disebar di semua sektor. Keburukannya : tingkat pendapatan masih rendah
sehingga tidak terjadi kemajuan dari ekonomi sub-sisten ke ekonomi modern. Di
negara berkembang : Unbalance Growth lebih baik, sehingga cepat dan
menciptakan wiraswasta baru. (adil?)
Smelser : modernisasi tidak harus lancar dan harmonis, melibatkan
diferensiasi struktural, ketakteraturan, fungsi pecah/lepas menjadi
sub-struktur, misalnya keluarga extended menjadi keluarga kecil. Hal ini
berujung meningkatkan kapasitas fungsional lembaga, misalnya kantor
menjadi yang utama. Kondisi ini membuka paham komunis tumbuh subur.
Tiga
masalah pokok :
1.
Teknologi, aplikasinya dalam
industri mahal dan sulit
2.
Nilai-nilai, yang mengatur tingkah
laku ekonomi, keinginan untuk memaksimumkan untung, naluri kerja keras; tidak
ada dalam masyarakat tertutup
3.
Organisasi industri, pertumbuhan
tenaga staf lebih cepat dibanding tenaga operasi/kasar
4.
Alokasi investasi, ke sektor
pertanian atau industri?
PASAR BEBAS
8 Desember
1994 lahir WTO, mulai operasi 1 Januari 1995. Pesimisme negara berkembang :
negara-negara maju menerapkan proteksionisme anti-dumping. Individualisme
adalah paham yang berpusat pada manusia sebagai pribadi. Yang terpenting adalah
bagaimana individu secara bebas dan kreatif mengembangkan diri dan
kepentingannya. Individualisme memandang masyarakat sebagai alat
mencapai/memenuhi kebutuhan. Negara berkembang senang dumping dan
menyengsarakan rakyat sendiri sebab pengaruh paham individualisme.
Hugo
Grotius : manusia memiliki hak individual
walaupun memiliki kodrat sebagai makhluk sosial.
Adam Smith
: manusia mementingkan diri sendiri,
tetapi cenderung bergabung dengan sesama. Ada pengekangan diri rule of
justice untuk tidak menyakiti orang dan rule of morality untuk
melakukan yang baik terhadap sesama.
J.J.
Rousseau : manusia mengadakan kontrak
membentuk negara.
Thomas
Hobbes : manusia secara alami bebas mandiri
namun memiliki kecenderungan untuk beperang (homo homini lupus).
John Locke : hak milik adalah hak asasi seperti hak hidup dan
kebebasan.
Jeremy
Bentham : Bapak Utilitarianisme = hedonisme
psikologis = segala tindakan manusia didorong keinginan mencapai nikmat dan
menghindari perasaan yang menyakiti/tidak enak. Pendukung = Cumberland,
David Hume, Herbert Spencer, John Stuart Mill. Utilis = berguna/faedah.
Utilitarianisme :
1)melahirkan
etika teleologis,
2)baik-buruk
tindakan dinilai dari kegunaannya (konsekuensilisme),
3)kenikmatan
identik dengan kebahagiaan,
4)kegunaannya
harus mengenai orang yang terkena akibat tindakan (welfarisme).
Utilitarianisme
John S Mill : "lebih baik menjadi manusia yang tidak puas
daripada babi yang puas, lebih baik jadi Sokrates yang tidak puas daripada
si-tolol yang puas". Mill meruntuhkan Bentham yang terlalu
berpusat pada kenikmatan jasmani. Asosiasi Psikologis, menyatakan
kecenderungan manusia untuk nikmatnya bukan egonya sendiri, tapi juga nikmat
yang harus dirasakan orang lain. Juga manusia tidak bertindak asal orang lain
nikmat (altruis). Ia ingin merasa bahagia dan orang lain bersama-sama.
Kritik terhadap Mill : a)terlalu Utopis (ideal/tidak mung-kin
direalisasikan), b)menerangkan semua nilai moral dari kenikmatan bukan sisi
keadilan.
Vilfredo
Pareto : ekonom sosiolog Itali (1848 –
1923). Optimalitas Pa-reto (OP) = keadaan dimana alokasi sumber daya
sangat efisien sehingga tidak ada yang merugi. Bila OP gagal maka efisiensi
ekonomi gagal = Efisiensi Pareto. Syarat OP :
1.
efisiensi pertukaran
2.
efisiensi penggunaan faktor produksi
pada semua produsennya
3.
optimalitas 1) dan 2).
Efisiensi
Pareto menjelaskan juga tingkat kesejahteraan umum tanpa monopoli lebih besar
daripada dengan monopoli. Karena : bila harga ditentukan produsen (lebih besar
dari harga pasar yang seharusnya terjadi), maka
ada selisih (dalam grafik = ruang segitiga).
Bagian/ruang yang tidak terpakai/dimanfaatkan pasar. Keuntungan produsen le-bih
besar sedangkan konsumen lebih kecil. Dan, ada sisa yang tidak terpakai (disekuilibrium).
Kritik kepada Pareto : bila semua pihak untung pasti ada yang
lebih untung daripada lainnya dalam hal meminimalisasi kerugian, tetap akan
timbul jurang pendapatan yang besar.
Paul
Ormerod : Ilmu ekonomi orthodox telah mati.
Contoh : Optimalisasi Pareto terbentur dengan ekonomi pemerataan.
F Quesney,
Mirabeu, ARJ Turgot, dan du Pont adalah
kaum fisiokrat : menyerukan agar kembali ke tradisional mengenai kekayaan,
yaitu pemilik & pengolah tanah adalah produsen sesungguhnya. Negara yang
terlalu mencampuri hukum alam dengan mengutamakan perdagangan saja membatasi
manusia berarti merusak alam.
Robert
Axelrod : The Prisoner Dilemma,
pentingnya dialog antar pelaku di pasar untuk memaksimumkan keuntungan/tingkat
kesejahteraan umum.
John Nash : ekuilibrium di pasar oligopoli tercipta karena strategi
perusahaan dalam menyikapi strategi perusahaan lain (dialog). Ini disebut
rasionalitas pasar. Di Oligopoli tercipta pasar Asimetrik : dimana para pelaku
tidak mendapat informasi seimbang, sehingga tercipta pasar yang tidak bebas
& tidak sehat.
MOBILITAS & EKOLOGI
Migrasi
:
1.
Migrasi permanen, menetap
2.
Sirkuler, sementara.
Commuting
= migrasi satu hari, bukan migrasi, tetapi mobilitas (rumah jauh dengan
kantor).
Mobilitas
intergenerasi = diukur atas posisi individu dibanding posisi bapak dan
kakeknya. Mobilitas intra-generasi = diukur dari satu titik ke titik lain dalam
karirnya.
Stoufer, 4 faktor mobilitas :
a) plus-minus daerah asal
b) plus-minus tujuan
c) hambatan ke tempat tujuan
d) motif pribadi.
Keempat
itu dibagi 2 :
Ø faktor
pendorong = hilang pekerjaan, tekanan diskriminasi, bencana alam, wabah
Ø faktor
penarik = ikut suami, memperoleh kerja, pendidikan, pengalaman.
Emigrating
force : kekuatan penduduk asli karena
banjir, kelaparan, bencana. Imigrating force : mobilitas ke
daerah/negara lain karena iklim, ekonomi, sos-bud, politik. Perpindahan
Kasual : ke desa atau kota tetangga. Perpindahan Temporer :
bisnis/dagang. Migrasi dari desa ke kota dipengaruhi :
1.
tinkat industri/ekonomi regional
2.
tekanan lingkungan pedesaan
3.
daya tarik kota
4.
semakin lancar transportasi
5.
peningkatan pendidikan di desa.
Remittances = pendapatan yang dibawa/dikirim ke desa asal. Mobilitas
penduduk telah membuat masyarakat desa berpikiran luas, kritis dan dinamis,
tetapi juga komersial, konsumtif, dan materialistis.
Ekologi =
ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup, hubungan makhluk hidup dengan
benda-benda mati di sekitarnya. Ekologi Terapan = bagaimana menerapkan prinsip
dan ketentuan ekologi dalam kehidupan manusia. UU No.23 th 1997 : "sumber
daya (manusia, alam, buatan) adalah unsur lingkungan hidup".
Thomas
Robert Malthus : penduduk yang banyak
penyebab kemiskinan karena pertambahan penduduk sesuai deret ukur dan
pertambahan makanan sesuai deret hitung.
Komponen
sistem Demografik :
- Fertilitas (lahir)
- Mortalitas (mati)
- Mobilitas (pindah).
Sumber
daya alam yang dapat pulih = tanah, air, biotis. Yang tidak dapat pulih =
barang tambang. Sumber alam penghasil energi = air, matahari, dsb. Penghasil
bahan baku = barang tambang. Sumber alam lingkungan hidup = udara, perairan,
dst. Teknik pemanfaatan sumber daya : 1)daya guna – hasil guna, 2)tidak
mengurangi sumber lain dalam ekosistem (radiasi dsb), 3)ada kemungkinan masa
depan, misalnya : energi matahari. Ekosistem :
o
Bahan abiotik : tanah, air, udara,
sinar
o
Produsen = makhluk hidup auto-trofik
: yang mensintesa makanan dari bahan anorganik
o
Konsumen = makhluk hetero-trofik
: membutuhkan makhluk lain untuk sintesa anorganik
o
Pengurai = heterotrofik.
Homestatis
adalah kemampuan suatu ekosistem menahan perubahan atau batas daya tahan
terhadap polusi dsb. Ekternality economic/benefit = dampak positif industri
terhadap lingkungan. Ekternal disekonomic/cost = rugi. Lima komponen
ANDAL :
1.
studi pra-proyek
2.
laporan penilaian = PDL :
Per-nyataan Dampak Lingkungan. a)deskripsi awal lingkungan, b)deskripsi proyek,
c)alternatif proyek, d)kemungkinan dampak, e)hubungan pemanfaatan lingkungan
dan pemeliharaannya, f)rekomendasi
3.
pertimbangan teknik, ekonomi, sosial
dan lingkungan
4.
persetujuan proyek, yakni : jadi,
jadi dengan ANDAL, tidak jadi, atau mendesain proyek baru
5.
pemantauan proyek.
Biaya
pengendalian pencemaran dapat ditanggung bersama produsen, konsumen, Pemerintah.
Simbiosis
manusia-lingkungan :
1.
Manusia dipengaruhi lingkungan =
alam mendikte = physis determinis
2.
Manusia mempengaruhi lingkungan,
mengubah dan menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan = possibelisme
3.
Saling mempengaruhi
4.
Kebudayaan menjadi perantara
hubungan, dengan faktor primer tingkat kebudayaan dan teknologi, sekunder :
kondisi alam lingkungan = probilisme
5.
Hubungan yang kompleks = gabungan.
Deteriorisasi
terhadap lingkungan = lingkungan sangat merosot sehingga manusia tidak dapat
hidup di dalamnya. Holisme = pandangan utuh terhadap lingkungan hidup atau
secara sistematik menurut sistemnya. Teknik pengelolaan lingkungan :
1.
hukum minimum = perhatian pada
homestatisnya
2.
pendekatan progresif = dikelola dulu
faktor yang menjadi masalah pokok.
Yang
penting ialah kelompok peminat lingkungan diberi ruang hidup (lebensraum).
KEADILAN MERATA
Usaha
pemerataan sejak 1947 oleh Panitia Pemikir Siasat Ekonomi diketuai Bung Hatta.
Hipotesis
U, Kuznets, awal pembangunan ditandai dengan makin buruknya pembagian
pendapatan, lalu setelah mencapai titik tertentu, pembangunan diikuti dengan
pemerata-n. Dengan pertumbuhan ekonomi, ketimpangan-ketimpangan akan teratasi
melalui penetesan hasil-hasil pertumbuhan lapisan atas ke bawah, (trickle
down effect), ternyata tidak terjadi, dan kembali ke atas (U).
Schumpeter : pertumbuhan/growth = peningkatan output masyarakat
sebab makin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan tanpa harus diikuti
perubahan cara-cara dan teknologi produksi.
Delapan
jalur pemerataan (equity) :
Ø pemerataan
kebutuhan pokok
Ø pendidikan/pelayanan
kesehatan
Ø pembagian
pendapatan
Ø kesempatan
kerja
Ø kesempatan
berusaha
Ø kesempatan
berpartisipasi khususnya kaum muda dan wanita
Ø penyebaran
pembangunan
Ø memperoleh
keadilan.
Jenis dan
cara equity :
v pemerataan
input (sama)
v pemerataan
proses (standar)
v pemerataan
output (penyebaran hasil).
Sri
Bintang Pamungkas : kemiskinan akibat ketidakmampuan
me-nguasai asset, asset fisik/non-fisik.
Parsudi
Suparlan : kemiskinan = tingkat hidup yang
rendah, yaitu kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibanding
standar umum yang berlaku. Adanya kecenderungan pendapat ahli ekonomi dunia
bahwa kemiskinan adalah akibat distribusi pendapatan yang tidak merata pada
proses pembangunan.
Clifford
Geertz : Agriculture involution =
macam-macam usaha di bidang pertanian hanya supaya dapat menampung tenaga kerja
yang menganggur, cermin kemiskinan.
Kemiskinan
Struktural : Selo Sumar-djan : kemiskinan yang diderita akibat struktur sosial masyarakat
(golongan) itu tidak dapat ikut menggunakan sumber pendapatan yang sebenarnya
juga tersedia bagi mereka. Kemiskinan Struktural (KS) berawal dari pedesaan
masuk ke kota-kota. KS diakibatkan :
1.
oleh hal di luar kemampuan
seseorang, misalnya : aturan birokrasi (Gans / Baker)
2.
nilai-nilai yang dianut kelompok itu
sendiri : apatis, tingkat pendidikan rendah, menyerah pada nasib (Oscar
Lewis).
Galdwin : kegagalan pemerintah mengatasi kemiskinan akibat ada
anggapan bahwa kebudayaan ke-miskinan cenderung mengekalkan diri (self
perpetuating). Maka, kemiskinan struktural adalah : kemiskinan yang
tercipta karena struktur sosial masyarakat yang lebih tinggi dengan berbagai
cara tidak memberi kesempatan pada segmen di bawah.
Kemiskinan
Absolut : akibat tingkat pendapatan kurang untuk memenuhi kebutuhan dasar poverty
line (garis batas miskin). Di Indonesia dengan metode Sayogo, sesuai
penghasilan yang diterima sebulan. Kemiskinan absolut dilihat dari dimensi
ekonomi dan sumber daya manusianya juga.
Oscar
Lewis, ciri kemiskinan yang self
perpetuating :
·
mortalitas tinggi
·
harapan hidup rendah
·
partisipasi dalam organisasi
masyarakat rendah
·
penggunaan fasilitas kota rendah
·
upah rendah
·
keamanan kerja tidak ada
·
persediaan makanan dalam rumah untuk
esok tidak ada
·
hidup tanpa rahasia pribadi
·
kekerasan terhadap anak sering
·
kawin dengan konsensus
·
enggan berhubungan dengan
medis/kedokteran.
REALITAS
Demografi
= Yunani = Demos yang artinya penduduk, Graphum = grafik. Tokoh yang pertama
memakai istilah ini = Guilard.
Donald
Bogue : demografi adalah studi matematika
dan statistik tentang jumlah, komposisi, distribusi penduduk dan perubahannya
yang selalu terjadi akibat 5 proses : kelahiran, kematian, perkawin-an, gerak
territorial (migrasi) dan mobilitas sosial. Variabel dasar (vd) demografi =
jumlah, komposisi, distribusi penduduk. Variabel mayor (vm) = kela-hiran,
kematian, migrasi. VM ditentukan VD.
Thomas
Robert Malthus : 2 postulasi : pangan untuk hidup
dan kebutuhan seks = sifatnya tetap. Dalam batas waktu bila tidak ada
pengekangan maka terjadi kelaparan. 2 macam pengekangan kebendaan (reifikasi)
manusia dalam kehidup-an modern : 1)pengekangan positif = usaha mempertinggi
angka kematian, 2)pengekangan preventif = usaha memperkecil kelahiran.
Teori
Kependudukan Hukum Alamiah, Michael Thomas Sadler, Herbert Spencer, Corrado
Gini, Tomas Doubleday, bahwa ada hukum alam yang membebaskan manusia dari
tang-gung jawab atas pengendalian partumbuhan penduduk.
Teori
Transisi Demografi, Henry George, Asene Dumont, Carr Saunders, Karl Marx,
perubahan penduduk merupakan hasil dari kondisi sosial ekonomi ybs. Tiap
masyarakat mengalami tiga fase demografi : 1)kelahiran/kematian tinggi, 2)angka
kematian turun, angka kelahiran tinggi, 3)angka kelahiran perlahan-lahan turun
sampai ; angka kelahiran/kematian amat rendah.
Distribusi
sosial adalah penyebaran penduduk atas karakteristik tertentu, misalnya : umur,
ras, kelamin, jenis pekerjaan, pendapatan, status. Fekunditas : kemampuan
fisiologis wanita memberikan anak. Wanita dalam kondisi tidak mampu beranak
disebut infekunditas, sterilitas, atau infertilitas fisiologis.
CBR = Crude
Birth Rate = kelahiran kasar = jumlah kelahiran dibagi jumlah penduduk pada
pertengahan tahun dikali 1.000. CBR < 20 = rendah. CBR = 20 s.d. 30 =
sedang. CBR > 30 = tinggi.
GFR = General
Fertility Rate = angka fertilitas umum = jumlah kelahiran per jumlah
wanita usia reproduksi (15-49 th) pada tahun tertentu dikali 1.000, tanpa
membedakan umur ibu dan jenis kelamin bayi.
ASFR = Age
Specific Fertility Rate = angka fertilitas menurut kelompok umur.
CFR (Completed
Fertility Rate) = angka kelahiran komplet = jumlah rata-rata kelahiran anak
yang hidup per wanita dari suatu kohor (kelahiran hidup).
Pengukuran
angka diatas untuk memudahkan analisa demografi.
Blake / Davis
: ada sejumlah variable yang secara
langsung berkaitan dengan tahap-tahap reproduksi yang disebut variable
antara. Ada 11 :
1.
umur mulai hubungan kelamin
2.
selibat permanen, proporsi wanita
yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin
3.
periode reproduksi (pernikahan)
4.
abstinensi/berpantang
5.
berpantang terpaksa (sakit,
impotensi, pisah ranjang)
6.
frekuensi hubungan seks
7.
kesuburan dan kemandulan
8.
kesuburan/kemandulan sengaja
9.
memakai/tidak kontrasepsi
10. mortalitas janin
11. mortalitas janin sengaja digugurkan
CDR = Crude
Death Rate (angka Kematian Kasar) jumlah kematian satu tahun dibagi jumlah
penduduk pertengahan tahun di suatu daerah dikali 1.000 CDR = 9 s.d. 13 = rendah
CDR = 14 s.d. 18 = sedang. CDR > 19 = tinggi.
ASDR = Age
Specific Death Rate = angka kematian menurut umur = angka kematian kelompok
umur tertentu.
CSDR (Cause
Specific Death Rate) = jumlah kematian menurut sebab tertentu dibagi jumlah
penduduk dikali 100.000. IMR (Infant Mortality Rate) = Angka Kematian Bayi =
jumlah kematian bayi (0-1 tahun) per jumlah kelahiran hidup pd daerah itu di
saat itu dikali 1.000.
Thomlinson
(1976) : studi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi angka kematian secara komprehensif, khusus yang menyebabkan angka
kematian menurun, yaitu :
1.
Industrialisasi
2.
Pertanian yang maju
3.
Transportasi membaik
4.
Reformasi Sosial
5.
kemampuan mengontrol temperatur dan
humaditas
6.
perbaikan sistem sanitasi
7.
perubahan hygiene pribadi
8.
perkembangan Aseptic / Antiseptic
9.
Immunologi
10. Adaptasi/resistensi dari penyakit.
Peranan
Sosial = suatu tindakan/tingkah laku individu yang memerankan kedudukan
tertentu yang khas ketika berhadapan dengan individu dalam kedudukan lain.
Misalnya : peranan sosial dalam membantu korban bencana alam. Kontrol Sosial
terhadap kesuburan = kontrol masyarakat terhadap masa produktif seseorang.
Tujuan Program KB :
1.
pengendali pertumbuhan penduduk
2.
pemeliharaan dan pendidikan anak
lebih baik
3.
pemeliharaan kesehatan ibu / anak.
KB alamiah
adalah teknik perencanaan kehamilan menurut irama kesuburan. KB buatan = dengan
kontrasepsi atau pencegahan pembuahan.
Michael
Todaro (1978), pembangunan adalah proses
yang multi dimensional yang melibatkan perubahan besar struktur sosial, sikap
mental yang melembaga, dan lembaga-lembaga nasional termasuk akselerasi
pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan, dan pemberantasan kemiskinan absolut
dengan tujuan akhir peningkatan mutu manusia/penduduk (Human Quality).
HDI (Human Development Index) = indeks pembangunan manusia :
a) Life Expectation
b) Pendidikan, angka melek huruf, SD, SMP, SMA
c) Standar hidup, diukur dengan GDP (Gross domestic
product).
PQLI
(Physical Quality of Life Index) = indeks kualitas hidup :
1.
angka kematian bayi
2.
life expectation
3.
angka melek huruf.
C Wright
Mills : buku Sociological Imagination,
masyarakat terbagi 2 = elite dan non-elite. Elite berkuasa membuat trend,
menyebabkan terjadi penyeragaman kebutuhan dalam masyarakat. Krisis
Frankfurt : akibat penyeragaman hidup manusia dalam sebuah pola
seragam dan ketergantungan non-elite kepada elite dalam pemenuhan kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar